Friday, August 18, 2017

WAJAH CINTA



       Cinta ! Apakah tema ini terlalu kekanak-kanakan? Mungkin, bagi mereka yang sedang dimabuk api asmara, tema ini mampu membuat mereka tersenyum bodoh tanpa sebab. Sebuah kegilaan yang sudah ada berabad-abad, sebuah keajaiban semesta yang bahkan masih menjadi misteri, bahkan ketika awal manusia diciptakaan, Adam rela ikut memakan buah terlarang hanya karena Hawa memakannya. Kebodohan apa yang menyebabkan Adam rela membangkang titah Tuhan ? Jika kita renungi, kebodohan itu adalah cinta itu sendiri, Adam sangat mencintai Hawa dan ingin hidup kekal bersamanya sehingga dengan mudah termakan bujuk rayu setan.
  
Cinta tidak sesederhana ketika sepasang remaja mulai saling tersenyum tanpa ada kata yang terucap. Cinta juga bukan hanya tentang nafsu sexsual dan pelampiasan birahi semata. Bahkan, istilah “cinta satu malam” adalah penghinaan untuk cinta itu sendiri ! Cinta adalah cara Tuhan, dengan cinta ia dapat membuat manusia paling hina bak seorang malaikat dihadapan orang yang mencintainya, dan dengan cinta pula manusia paling mulia dapat sewaktu-waktu berubah menjadi binatang paling menjijikan. Jika anda melihat sebilah pedang, mungkin itulah cinta sesungguhnya ! Ia  melindungi tuannya, namun ia juga ancaman bagi oranglain.
Ketika seorang reporter melaporkan suatu tindak perampokan, kesalahan yang sering mereka lakukan adalah membeberkan motif ekonomi sebagai pelaku utama. Jika seorang koruptor melakukan tindak korupsi, maka yang menjadi pelaku utama adalah keserakahan. Jika direnungkan, cintalah dalang dari beberapa tindak kejahatan, selama ada cinta kejahatan tidak akan pernah sirna. Demi memberi makan orang yang ia cintai atau memenuhi hasrat orang yang ia kasihi, seorang perampok merampok dan seorang koruptor melakukan tindak pidana korupsi. Bahkan, tidak sedangkal itu ! jika kita sekarang dapat mengatakan, “Saya mencintai profesi saya !” bukankah para perampok dan koruptor juga dapat mengatakannya ?
Jika cinta sering digambarkan sebagai Cupid atau juga dikenal dengan nama Eros anak dari dewi kecantikan Afrodit. Maka ketahuilah, bahwa Eros sendiri rela mengkhianati titah ibunya untuk memanah Psikhe agar jatuh cinta dengan seorang lelaki tua yang buruk rupa. Hanya karena ia terkesima dengan kecantikan Psikhe, Eros justru menusukkan tangannya sendiri dengan anak panahnya, sehingga Psikhe jatuh cinta kepadanya dan tidak dapat menikahi lelaki lain. Seorang dewa durhaka kepada orangtuanya atas nama cinta ?
Dari sini, cinta tidak mempunyai wajah suci malaikat bernama Cupid, apalagi dengan bentuk bayi mungil dengan pipi kemerah-merahan. Karena pada dasarnya cinta tidak mempunyai wajah, jika pun ada ia akan memiliki wajah yang polos, sehingga orang tidak akan dapat mengenalinya. Selain itu, Cupid dalam mitologi Yunani selalu menghabiskan malam dengan Psikhe untuk bersetubuh, maka bayi imut mana yang sudah melakukan tindak asusila tersebut diumur yang amat sangat belia? Lihat ! betapa bodohnya kita ketika menggambarkan cinta.
Sebelumnya, saya menyatakan bahwa selama ada cinta, maka kejahatan pun tidak akan pernah sirna. Agak sinis memang, tetapi ketahuilah ! Hal tersebut justru atas dasar bahwa cinta itu sendiri menghasilkan banyak sekali kebaikan. Dunia ini bekerja atas dasar adanya keseimbangan, dimana setiap ada kebaikan juga akan mengundang kejahatan. Surga tidak diciptakan sendirian, ia bersama saudaranya. Keduanya mempunyai kesamaan sebagai pembalas dari setiap perbuatan. Maka jika cinta menghasilkan banyak sekali kebaikan, ia juga penyebab dari banyak kejahatan. Cinta tidak mempunyai wajah semanis bayi, juga ia tidak mempunyai rasa semanis coklat valantine. Cinta adalah cinta !

No comments: