Bahasa Arab GembIra 2012 |
Alhamdulillah, ini adalah pengalaman pertamaku
memimpin panitia sebuah acara, rasanya gimana ya, LUAR BIASA. Dari yang
semerawut, ancur-ancuran, eh nggak tau kenapa acara ini tetap sukses,
mungkin berkat bantuan kawan-kawan panitia yang juga berpengalaman dan
tentunya tidak akan pernah lepas dari pertolongan Allah SWT.
Hampir semua proposal kukerjakan sendirian(percuma aku punya sekretaris), dengan uangku pula, kemaren ada sekitar 55 proposal yang kurencanakan akan disebar ditiga wilayah, Jakarta, Banjarmasin, dan Amuntai. Ketergantungan 100% pada proposal ini hampir bikin aku pesimis, pasalnya dijakarta kami hanya dapat mengumpulkan dana sebesar 950.000, hanya orang bodoh yang berani bilang uang sebesar itu akan cukup untuk membiayai acara full tiga hari, ditambah lagi aku mempunyai jajaran panitia yang super plekmatis, yang selalu bilang iya, namun realisasinya jauh dari harapan. Banyak proposal yang dibengkalaikan oleh panitia dan tidak diajukan dengan banyak alasan, misalkan salah tempat, tidak tau tempatnya, sibuk dengan kuliah, dll. Semua itu bikin otakku semakin semerawut, pengen banget rasanya aku membentak mereka, mengucapkan kata-kata pedas didepan hidung mereka, atau menampar semua wajah mereka. Tapi dengan pertimbangan yang kupikirkan bahwa melakukan itu semua hanyalah akan memasukkan diriku sendiri kelubang buaya, maka ku enyahkan lah semua pikiran itu, aku tetap bermuka manis dan ikut tertawa dihadapan mereka.
Ketika anda membaca
pragraf diatas, mungkin anda akan berfikir bahwa acara kami akan gagal
total. Setidaknya itu jugalah pikiran yang sempat menghampiri benakku.
Jangankan masalah dana, untuk konsep acara dan pengajaran yang akan
dibawa kesana pun masih saja berantakan. Aku sudah kehabisan kata-kata
untuk memotivasi mereka, bingung tentang apa yang harus kulakukan
selanjutnya, tanpa disangka ide darurat muncul dalam diamku. Aku sengaja
menguatkan steatment kepesimisanku dihadapan mereka, akhirnya mereka
iba denganku dan mulai menyemangatiku dengan janji-janji manis
melegakan, pertama kukatakan bahwa janji kalian hanyalah janji yang tak
berbobot dan tak ada realisasinya, selanjutnya seperti orang yang
dituduh berdusta maka mereka akan berkata sebaliknya dan mencoba
membuktikan bahwa janji mereka adalah janji yang bisa dipegang. Melalui
kesepakatan, mereka mau menyisihkan 100 ribu dari uang mereka
masing-masing untuk kelancaran acara ini, pada waktu itu aku menyisihkan
500 ribu agar mereka termotivasi. Angin segar berhembus dibenakku,
setidaknya kami punya dana jaminan yang cukup untuk melaksanakan acara
ini, kendati dengan konsep acara yang dirombak agar uang kurang lebih 3
jt ini cukup.
Aku pribadi tidak setuju dengan rombakan konsep
acara ini, bagiku yang terdahulu sudah bagus dan final, tetapi demi
kenyamanan bersama kumencoba untuk setuju, namun dibalik semua itu aku
tetap memikirkan cara agar konsep yang terdahulu tetap dipakai. Singkat
cerita, benakku kembali mendapatkan angin segar, kawanku yang bekuliah
di Madinah berhasil mendapatkan dana sekitar 5 jt rupiah dari beberapa
kolega ayahnya yang merupakan salah satu tokoh karismatik di
Banjarmasin. Dan blank, konsep acara darurat hasil rombakan itu tidak
jadi kami pergunakan.
Alhamdulillah, keuangan kami sudah mempunyai
celah untuk bernafas, tinggal bagaimana mengkordinasi dan
mengkonsolidasi panitia agar semakin solid dan indah. Untuk ini aku
menulis di grup FB FORMASIKA yang isinya adalah ancaman yang bernada
pesimis, sebenarnya aku tidak tau ini berpengaruh atau tidak bagi
kehadiran panitia dan terselesaikannya konsep acara dan pengajaran, tapi
yang jelas kedua masalah ini berhasil terselesaikan dengan baik.
Hari
H pun tiba, saya sudah sangat percaya diri dengan dana yang cukup, 10
orang panitia dan dengan konsep yang telah kami buat, tinggal masalah
klasik terakhir yang belum terselesaikan, peserta. Masalah ini sudah
menjadi momok yang lumayan menakutkan dari awal, kenapa ? karena kami
berkuliah dijakarta dan tidak mempunyai waktu untuk mempromosikan acara
ini lebih lanjut selain mengantar undangan keponpes-ponpes dikalsel,
juga dikarnakan selama ini kami terfokos kepada permasalahan
dana,panitia dan konsep, sementara kami melupakan hal penting ini.
Akhirnya untuk peserta kami hanya bertawakkal kepada Allah SWT sembari
berusaha melakukan promosi kecil-kecilan di sekitar Ponpes
Rasyidiyah-khalidiayah (Rakha).
Ternyata Allah masih menghendaki
acara ini tetap berlangsung, tanpa disangka-sangaka kami berhasil
mengumpulkan sekitar 46 peserta, walaupun jumlah ini terbilang sedikit,
tapi kami amat bersyukur atas karunia Nya yang begitu besar ini.
Ini sedikit Foto-foto kegiatan Bahasa Arab Gembira (BAGI), yang
diselenggarakan di ponpes Rasyidiyah Khalidiyah Amuntai. 30 juni-2juli
2012.
Muhadsatah Peserta Akhwat |
Seminar BAGI, tema :Menuju Insan Kamil dalam nuansa kontemporer, disampaikan oleh Ust. Muhammad Nasrullah Atha, Lc, M.H.I |
Seminar BAGI, Tema: Bahasa Arab Peluang dan Tantangan, disampaikan oleh : Ust. H. Rif'an Syarifuddin, Lc, M.Ag |
Salah satu kelompok mentoring Ikhwan, dipimpin oleh Ust. M. Hafiz.A, Lc |
peserta Ikhwan |
Peserta Akhwat |
No comments:
Post a Comment